BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah swt. Menciptakan bumi dan
gunung-gunung,laut-laut, dan tumbuh-tumbuhan,serta menciptakan matahari dan
matahari, bulan,dan bintang-bintang yang gemerlapan.sebagaimana difirmankan
pada Q.S luqman : 10.yang attinya : Dia menciptakan langit tanpa tiang yang
kamu melihatnya dan dia meletakkan gunung-gunung (dipermukaan) bumi supaya bumi
itu tidak mengoyangkan kamu,dan memperkembang-biakkan padanya segala macam
jenis binatang. Dan kami turunkan air hujan dari langit, lalu kami tubuhkan
padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.[1]
Dalam uraian di atas saya
menyimpulkan
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui
tentang manusia !
2. Tahu tentang
Hak Asasi Manusia !
3. Bagaimana
wawasan tentang manusia !
C. Tujuan
1. Agar tahu
tentang manusia
2. Bisa
mengerti tentang Hak Asasi Manusia
3. Mengerti
Bagaimana wawasan tentang manusia
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian tentang
manusia
Sebagai sumber utama umat islam,
al-Qur’an memuat segala aspek manusia,baik dengan hubungannya dengan
tuhan,sesama manusia,atau hubungan manusia dengan alam. Dalam konteks hubungan
dengan Tuhan al-Qur’an mengajarkan tentang dasar-dasar keimanan dan peribadahan
sebagai wujud penghambaan diri manusia kepada tuhannya. Bentuk konkrit dijelaskan
oleh rosulullah saw. Sehingga umat manusia pada umumnya dapat secara teknis
melaksanakan ritual keimanandan peribadatan tersebut sesuai dengan yang
dikendaki oleh al-Qur’an.sementara dalam kaitannya dengan hubungan manusia
dengan manusia lainnya dan hubungan dengan alam semesta ,al-Qur’an dan suanh
rosul hanya memberikan dasar-dasar nilai saja. Sedangkan secara teknis setiap
individu maupun kelompok dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi
yang ada di lingkungannya, dengan tetap berpegang pada kaidah unirversal yang
disyaratkan oleh al-Qur’an.
Meskipun keimanan (tauhid) dan
peribadatan (ubudiyyah) merupakan ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan
Sang Kholik, namun secara substansial keduanya sangat terkaitdengan hubungan
antara manusia. Atau dengan kata lain ,ketiga aspek tersebut-keimanan(tauhid)
,peribadatan (ubudiyyah) dan hubungan antarmanusia (muamalah) ,merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan .lebih dari itu,jika ditelah
berdasarkan jumlah ayat-ayat al-Qur’an dan hadits rosul ,dapat diketahui
sebagian besar aturan yang ada didalamnya merupakan aturan tentang hubungan
baik dengan sesama manusia .rasulullah dalam sabdanya mengemukakan ,’’sungguh
aku diutus oleh allah,tidak lain untuk menyempurnakan akhlak manusia.’’[2]
B. Perlindungan diri
dan kehormatan pribadi
Sebagai makhluk yang dimuliakan
oleh Allah, manusia adalah sosok yang terhormat dan memiliki harga diri yang
sama antara satu dengan yang lainnya. Allah tidak membedakan mereka dengan
setatus sosial,ras, suku atau bahasa yang mereka miliki.namun Allah memiliki
ukuran tersendiri,yakni mana diantara mereka yang lebih baik, yang lebih
memberi manfaat pada yang lain, dan lebih bertaqwa kepada Allah swt.karena
manusia ditakdirkan sebagai makhluk yang mulia, maka ia harus menjaga
kemuliaannya itu,sehingga ia tidak terjajah oleh yang lain, tertindas oleh pihak
lain atau teraniaya oleh yang lain setiap orang memiliki kehormatan dan
kemuliaan yang sama dan memiliki kewajiban yang sama pula untuk saling menjaga
dan melindungi satu sama yang lain karena keterlindungan adalah hak setiap
manusia.siapapun yang memiliki kekuatan harus memberikan perlindungan kepada
orang lain.[3]
C. Wawasan Manusia
manusia diciptakan dengan
dikaruniai hak dan kewajiban.hak itu ada yang merupakan hak biasa dan ada pula
hak yang asai. Hak asai manusia bersifat umum tetapi selalu bersandar pada dua
hal yang sangat mendasar , yaitu kebebasan dan persamaan.
Dalam al-Qur’an terdapat ayat,yakni
surat al-isra’(17) ayat 70 yang isinya mengandung pengakuan dan perlindungan
terhadap hak-hak asai manusia sebagai hak dasar yang diberikan oleh Allah.
Prinsip ini meliputi tiga hal pokok, yaitu persamaan manusia, martabat manusia,
dan kebebasan manusia.
Dari paparan di atas,setidaknya bisa di tarik benang merah point
penting, bahwa liberal dan liberalisme memiliki beberapa aspek atau unsur
penting,yakni memberikan kebebasan individu untuk (1) beragama dan menganut
keyakinan,(2) berpendapat atau mengeluarkan opini,(3) berperilaku, serta (4)
berkaitan dengan kepemilikan.[4]
BAB
II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai sumber utama umat islam, al-Qur’an
memuat segala aspek manusia,baik dengan hubungannya dengan tuhan,sesama
manusia,atau hubungan manusia dengan alam. Dalam konteks hubungan dengan Tuhan
al-Qur’an mengajarkan tentang dasar-dasar keimanan dan peribadahan sebagai
wujud penghambaan diri manusia kepada tuhannya.
Sebagai makhluk yang dimuliakan
oleh Allah, manusia adalah sosok yang terhormat dan memiliki harga diri yang
sama antara satu dengan yang lainnya. Allah tidak membedakan mereka dengan
setatus sosial,ras, suku atau bahasa yang mereka miliki.
manusia diciptakan dengan
dikaruniai hak dan kewajiban.hak itu ada yang merupakan hak biasa dan ada pula
hak yang asai. Hak asai manusia bersifat umum tetapi selalu bersandar pada dua
hal yang sangat mendasar , yaitu kebebasan dan persamaan.
B. Kritik Dan Saran
Demikian
makalah ini kami buat, terimakasih atas perhatiannya dan semoga makalah ini
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Mengingat bahwa makalah ini masih
banyak kekesalahan dan kekeliruan, untuk itu kritik dan saran yang mendukung
untuk perbaikan makalah selanjutnya sangat penulis harapkan.
C. Penutup
Selanjutnya, saya selaku penulis
meminta maaf yang sebesar-besarnya bilamana terdapat kekeliruan, baik itu dari
segi bentuk, isinya, hingga pesan-pesan yang terdapat dalam makalah ini. Semoga
kandungan dalam isi makalah yang telah kami buat ada hikmah dan tentunya dapat
bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi si penulis maupun si pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Muhahhamad,hasyim.2007.al-Quran dan
masyarakat.yogyakarta.TERAS
Suhartono.2007.rahasia biometric
dalam Al-Qur’an.malang.UIN-malang Press
Setiawan,nur kholis.2008.akar-akar
pemikiran progresif dalam kajian AL- Qur’an.yogyakarta.eLSAG Press
[1] Pandangan al-quran dalam ilmu
geomatric,M.kom.hlm 2
[2] Al-Qur’an dan masyarakat,hasyim
muhammad.hlm 134
[3] Al-Qur’an dan masyarakat,hasyim
muhammad.hlm 142
[4] Setiawan,nur kholis.Akar-akar
pemikiran progresif dalam kajian Al-Qur’an.hlm.26
0 Response to " "
Posting Komentar